PUJANGGA

 
tatkala
sang pujangga merayap
di antara remangnya duka
seiring bercak tinta di atas luka
goresan pena penuh iba

aku tersedu
menyaksikan erotisme sang pujangga
begitu jalang, begitu malang
aku terharu di antara seribu deru
mendengar sang pujangga yang egois
terlalu sadis dengan kalimat kritis
namun pesimis

ah, kau sang pujangga,
bilamana telah sampai dukaku di telingamu
aku senantiasa bersujud di hadapan Tuhanku
mengekspresikan rasa syukurku
karena kau tak tuli, sang pujangga

maaf, Tuhan
aku yang picik
aku yang licik
aku yang hina
aku yang papa
telah lancang menyampaikan kritik pada ciptaan-Mu
telah berani mencela karena ketulian mereka. 

sungguh kemuliaan hanya milik-Mu

0 comments:

Posting Komentar

 
© 2009 - pUiSi KiTa | Free Blogger Template designed by Choen

Home | Top